DESA JEROWARU
Desa jerowaru tidak ragu lagi
bahwa berada di NTB Lombok timur yang terletak di bagian selatan lombok timur
yang letaknya sangat terpencil dan tidak diragukan lagi juga Desa ini adalah
pedesaan bekuan perkotaan karna tempatnya terpencil dan jauh dari perkotaan
tapi walaupun Desa ini pedesaan,banyaknya keindahan alam yang terdapat di Desa
jerowaru ini. Kenapa desa ini termasuk pedesaan karna desa ini tidak termasuk
kriteria perkotaan yang pada dasarnya sangat terpencil tempatnya. Dan mempunyai
unsur-unsur pedesaan sehingga disbut pedesaan meliputi :
a)
Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal
geografis.
b)
Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah
pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat
c)
Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan
ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.
ketiga unsur ini tidak lepas antar satu sama lain, artinya
tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan.
Masyarakat di Desa ini terdapat
banyak ciri-ciri yang yang bukan dari perkotaan Pada mulanya masyarakat kota
sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan
tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan
sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah
bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata
permasalahan.
Karakteristik umum masyarakat
pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup
bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi
dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan
masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan
serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak
berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait
dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
a.
Sederhana
b.
Mudah curiga
c.
Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku
didaerahnya
d.
Mempunyai sifat kekeluargaan
e.
Lugas atau berbicara apa adanya
f.
Tertutup dalam hal keuangan mereka
g.
Perasaan tidak ada percaya diri terhadap
masyarakat kota Menghargai orang lain
h.
Demokratis dan religius
i.
Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka
sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong
antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap
digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik
masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama
dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut
sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol
pada masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan keagamaan berkurang
bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya
melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di
masjid, gereja, dan lainnya.
2. orang kota pada umumnya dapat mengurus
dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
3. di kota-kota kehidupan
keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan
sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang
dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang
terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan
umum.
Hal tersebutlah yang membedakan
antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak
orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan,
sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari
kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.
Adapaun perbedaan Pedasan dan
Perkotaan terdapat banyak sekali perbedana diantanya adalah Dalam masyarakat
modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan
masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan
tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat
sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa,
pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara
masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik
tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi
sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan
kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem
tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai
berikut: Masyarakat Pedesaan Masyarakat
Kota
a)
Perilaku homogen
b)
Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan
dan kebersamaan
c)
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan
status
d)
Isolasi sosial, sehingga statik
e)
Kesatuan dan keutuhan kultural
f)
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
g)
Kolektivisme
>Perilaku heterogen
h)
Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan
diri dan kelembagaan
i)
Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan
fungsi
j)
Mobilitas sosial, sehingga dinamik
k)
Kebauran dan diversifikasi kultural
l)
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai
sekular >Individualisme
Warga suatu masyarakat pedesaan
mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka
dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok
atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985),
menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama,
hubungan kekerabatan. Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih
memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari
pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata,
tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian.
Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan
saja.
Golongan orang-orang tua pada
masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta
nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno
(1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya
terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk untuk
membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada
mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu
masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
a)
jumlah dan kepadatan penduduk
b)
lingkungan hidup
c)
mata pencaharian
d)
corak kehidupan sosial
e)
stratifiksi sosial
f)
mobilitas sosial
g)
pola interaksi sosial
h)
solidaritas sosial
i)
kedudukan
dalam hierarki sistem administrasi nasional
Masyarakat pedesaan mempunyai
sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat dan kepercayaan masyarakat
sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak
melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat
yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah
masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan,
sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas
dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar
dari hakikat itu. Sistem budaya petani Indonesia
- Mereka beranggapan bahwa orang
bekerja itu untuk hidup
- Mereka menganggap alam itu
tidak menakutkan jika terjadi bencana
- Dalam menghadapi alam mereka
cukup bekerja sama
6.Unsur-unsur Desa
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah
dalam hal geografis.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi
jumlah pertambahan, kepadatan,
persebaran, dan mata pencaharian
penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola
pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.
ketiga unsur ini tidak lepas
antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu
kesatuan.
fungsi desa adalah:
1. desa yang
merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah
pemberian bahan makanan pokok.
2. desa ditinjau dari sudut pemberian
ekonomi berfungsi sebagai lumbung
bahan mentah dan tenaga kerja
yang tidak kecil artinya.
3. desa dari segi kegiatan kerja
desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa
nelayan, dll
0 komentar:
Posting Komentar